Hidrolisis Adalalah - Manfaat, Fungsi, Rumus, Jenis, Mekanisme Reaksi, Contoh Reaksi Hidrolisis dan Contoh Soal Hidrolisis
Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH−). Kata "hidrolisis" berasal dari bahasa Yunani hydro "air" + lysis "pemisahan". Ketika dalam larutan air terurai menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH−) yang selanjutnya akan bereaksi dengan ion senyawa lain yang menyebabkan tertinggal atau berlebihnya kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH−)
sehingga larutan bersifat asam atau basa. Jika ion-ion air tidak
bereaksi dengan senyawa pada larutan tertentu, larutan tersebut tetap
bersifat netral (masih merupakan pH air). Proses ini biasanya digunakan
untuk memecah polimer tertentu, terutama yang dibuat melalui polimerisasi tumbuh bertahap (step-growth polimerization).
Hidrolisis berbeda dengan hidrasi. Pada hidrasi, molekul tidak terpecah menjadi dua senyawa baru. Biasa nya hidrolisis terjadi saat proses pencernaan karbohidrat
Manfaat dan Fungsi Hidrolisis
Reaksi
hidrolisis adalah suatu reaksi kimia yang dipakai untuk menetralkan
suatu campuran asam dan basa yang menghasilkan air dan garam. Proses
hidrolisis tersebut mempunyai andil yang besar dalam terlaksananya
berbagai macam proses penting dan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini uraian lebih lanjut terkait beberapa pemanfaatan proses hidrolisis.
- Reaksi hidrolisis antara molekul asam dan basa yang direaksikan dengan air akan membentuk garam dengan rumus kimia NaCl. NaCl ini adalah garam yang dipakai di dapur ibu rumah tangga sebagai pemberi rasa asin dalam makanan.
- Dalam Bidang pertanian reaksi hidrolisis dimanfaatkan dalam suatu penyesuaian pH tanah dengan tanaman yang ditanam. Melalui suatu reaksi hidrolisis akan didapatkan jenis pupuk yang tidak terlalu asam maupun basa. Adapun molekul kimia yang sering dipakai untuk menurunkan pH pupuk yakni pelet padat (NH4)2SO4. Bila garam tersebut direaksikan dalam air, maka ion NH4+ akan terhidrolisis di dalam tanah membentuk NH3 dan H+ yang sifatnya asam.
- Reaksi hidrolisis antara garam yang terbentuk dari HOCl yang adalah asam lemah dengan NaOH yang merupakan basa kuat dengan air akan terjadinya hidrolisis HOCl sehingga akan menghasilkan ion OH- yang sifatnya basa. Sedangkan NaoH sebgai basa kuat tidak terhidrolisis. Garam yang terbentuk melalui penggabungan kedua asam basa terdebut yaitu NaOCl. Garam ini adalah salah satu material yang dimanfaatkan dalam pembuatan bayclin atau sunklin untuk memutihkan pakaian kita.
- Reaksi hidrolisis mempunyai peran penting dalam pemecahan makanan menjadi nutrisi yang mudah diserap. Sebagian besar senyawa organik dalam makanan tidak mudah bereaksi dengan air, sehingga dibutuhkan katalis untuk memungkinkan keberlangsungan proses ini. Katalis organik yang membantu dengan reaksi dalam organisme hidup yang dikenal sebagai enzim. Enzim ini bekerja dengan menerapkan konsep hidrolisis.
- Reaksi hidrolisis ini berperan penting dalam suatu proses pelapukan batuan. Proses ini penting dalam pembentukan tanah, dan membuat mineral penting tersedia bagi tanaman. Berbagai mineral silikat, seperti feldspar, mengalami suatu reaksi hidrolisis lambat dengan air, membentuk tanah liat dan lumpur, bersama dengan senyawa larut.
- Reaksi hidrolisis mempunyai andil dalam penjernihan air. Penjernihan air minum oleh PAM menerapkan prinsip hidrolisis, yakni memakai senyawa aluminium fosfat yang mengalami hidrolisis total.
Jadi,
bisa disimpulkan bahwa reaksi hidrolisis terjadi ketika beberapa
senyawa ionik, seperti asam, basa, dan garam dilarutkan dalam molekul
air dan bisa menghasilkan sifat yang bervariasi baik itu asam, basa,
maupun netral. Perbedaan sifat ini menjadi tolok ukur dalam menganalisa
peran penting garam yang terhidrolisis tersebut dalam kehidupan makhluk
hidup.
Rumus Hidrolisis
Berikut adalah beberapa rumus hidrolisis dari komponen asam
lemah dan basa kuat, komponen asam kuat dan basa lemah serta komponen asam
lemah dan basa lemah.
1. Rumus Hidrolisis dari Komponen Asam Kuat dan Basa Lemah
Garam dari asam kuat dan basa lemah di dalam air nantinya
akan mengalami hidrolisis sebagian akibat salah satu komponen garam atau kation
basa lemah mengalami hidrolisis menghasilkan ion H+, sehingga pH < 7 dan
larutan garam bersifat asam.
Rumus:
Keterangan:
- Kh: Konstanta hidrolisis.
- Kw: Konstanta air.
- Kb: Konstanta basa.
- [H]: Konsentrasi garam.
- h: Derajat hidrolisis.
Sedangkan untuk menentukan besar derajat hidrolisis garam
dari asam kuat dan basa lemah, maka dipakai rumus seperti gambar di bawah ini:
2. Rumus Hidrolisis dari Komponen Asam Lemah dan Basa Kuat
Garam dari asam lemah dan basa kuat di dalam air nantinya
akan mengalami hidrolisis sebagian. Komponen garam atau anion asam lemah akan
mengalami hidrolisis kemudian menghasilkan ion OH- sehingga pH >7 dan
larutan garam memiliki sifat basa.
Contohnya adalah CH3COOL, CH3COONa, KCN, CaS dan lain
sebagainya.
- Reaksi ionisasi: CH3COOK( aq ) → K+( aq ) + CH3COO-( aq ).
- Reaksi hidrolisis: K + (aq) + H2O(l) -/-> (tidak terhidrolisis) CH3COO-( aq ) + H2O( l ) → CH3COOH( aq ) + OH-( aq ) bersifat basa.
Untuk rumus selengkapnya bisa dilihat pada gambar berikut
ini:
3. Rumus Hidrolisis dari Komponen Asam Lemah dan Basa Lemah
Garam dari asam lemah serta basa lemah dalam air akan mengalami
hidrolisis total sebab kedua komponen garam atau anion asam lemah dan kation
basa lemah terhidrolisis akan menghasilkan ion H+ serta ion OH- sehingga harga
pH larutan tersebut akan tergantung dari harga Ka serta Kb.
Untuk rumus selengkapnya bisa dilihat pada gambar di bawah
ini:
Keterangan:
- Kw: Konstanta air.
- Ka: Konstanta asam.
- Kb: Konstanta basa.
- Kh: Konstanta hidrolisis.
Harga dari pH garam yang terbentuk dari komponen asam lemah
serta basa lemah akan tergantung dari harga Ka serta Kb:
- Jika Ka = Kb, maka larutan bersifat netral (pH = 7).
- Jika Ka > Kb, maka larutan bersifat asam (pH < 7).
- Jika Ka < Kb, maka larutan bersifat basa (pH > 7)
Jenis Hidrolisis
Ada beberapa jenis hidrolisis dan kita akan melihatnya secara singkat di bawah ini.
- Garam: Ini adalah jenis hidrolisis yang paling umum. Hidrolisis garam umumnya mengacu pada reaksi garam dengan air yang melibatkan interaksi antara kation atau anion garam dan air. Selama hidrolisis, garam terurai menjadi ion, sepenuhnya atau sebagian tergantung pada faktor kelarutan.
- Asam dan Basa: Hidrolisis berbasis asam-basa dapat ditemukan selama hidrolisis ester atau amida. Di sini, proses hidrolisis terjadi ketika air atau ion hidroksil bereaksi dengan karbon gugus karbonil dari ester atau amida di mana senyawa baru terbentuk. Produk untuk kedua hidrolisis adalah senyawa dengan gugus asam karboksilat.
- ATP: Sebagian besar reaksi biokimia yang terjadi pada organisme hidup adalah dalam bentuk hidrolisis ATP yang terjadi dengan bantuan enzim yang bertindak sebagai katalis. Tindakan katalitik enzim memungkinkan hidrolisis atau penguraian protein, lipid, minyak, lemak dan karbohidrat.
Mekanisme Reaksi Hidrolisis
Reaksi Hidrolisis terjadi ketika suatu asam bertemu dengan basa yang akan menghasilkan garam dan air yang merubah pH dari campuran tersebut. Dalam reaksi hidrolisis, terjadi penarikan H+ dan OH– dari senyawa asam dan basa. H+ dan OH– berikatan menjadi air. Sedangkan pembentuk senyawa asam dan basa yang lain bersatu membentuk dari garam campuran asam basa tersebut. Garam tersebut dapat bersifat asam atau basa atau netral tergantung dari sifat-sifat para campurannya apakan asam kuat, asam lemah, basa kuat, basa lemah (Prayoga, 2009).
Contohnya ketengikan disebabkan oleh adanya perubahan yang terjadi dari reaksi dengan oksigen di udara sehingga disebut ketengikan oksidatif. Off flavour dihasilkan oleh reaksi hidrolisis yang dikatalis oleh enzim sehingga disebut ketengikan hidrolisis. Reaksi hidrolisis dan efek absorpsi dapat dikurangi dengan penyimpanan dingin, transportasi yang baik, pengemasan yang hati-hati dan sterilisasi sementara ketengikan oksidatif tidak dapat dikurangi dengan merendahkan temperatur ruang penyimpanan (Prayoga, 2009).
Pada reaksi hidrolisis akan dihasilkan gliserida dan asam lemak bebas dengan rantai pendek (C4 – C12). Akibat yang ditimbulkan dari reaksi ini adalah terjadinya perubahan bau dan rasa dari minyak atau lemak, yaitu timbulnya rasa tengik. Ketengikan hirdrolisis disebabkan oleh hidrolisis trigliserida, adanya uap air dan pembebasan asam lemak bebas. Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisis mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak. Ini terjadi karena terdapat terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut (Djatmiko dan Pandjiwidjaja, 1984).
Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut proses ketengikan. Hal ini disebabkan oleh proses otooksidasi radikal asam lemak tidak jenuh dalam minyak. Otooksidasi dimulai dengan pembentukan faktor-faktor yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya, panas, peroksida lemak atau hidroperoksida, logam-logam berat, dan enzim- enzim lipoksidase (Prayoga, 2009).
Contohnya ketengikan disebabkan oleh adanya perubahan yang terjadi dari reaksi dengan oksigen di udara sehingga disebut ketengikan oksidatif. Off flavour dihasilkan oleh reaksi hidrolisis yang dikatalis oleh enzim sehingga disebut ketengikan hidrolisis. Reaksi hidrolisis dan efek absorpsi dapat dikurangi dengan penyimpanan dingin, transportasi yang baik, pengemasan yang hati-hati dan sterilisasi sementara ketengikan oksidatif tidak dapat dikurangi dengan merendahkan temperatur ruang penyimpanan (Prayoga, 2009).
Pada reaksi hidrolisis akan dihasilkan gliserida dan asam lemak bebas dengan rantai pendek (C4 – C12). Akibat yang ditimbulkan dari reaksi ini adalah terjadinya perubahan bau dan rasa dari minyak atau lemak, yaitu timbulnya rasa tengik. Ketengikan hirdrolisis disebabkan oleh hidrolisis trigliserida, adanya uap air dan pembebasan asam lemak bebas. Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisis mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak. Ini terjadi karena terdapat terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut (Djatmiko dan Pandjiwidjaja, 1984).
Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut proses ketengikan. Hal ini disebabkan oleh proses otooksidasi radikal asam lemak tidak jenuh dalam minyak. Otooksidasi dimulai dengan pembentukan faktor-faktor yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya, panas, peroksida lemak atau hidroperoksida, logam-logam berat, dan enzim- enzim lipoksidase (Prayoga, 2009).
Contoh Reaksi Hidrolisis
Manfaat komersial pertama hidrolisis adalah pembuatan sabun. Reaksi
saponifikasi terjadi ketika trigliserida (lemak) dihidrolisis dengan air
dan basa (biasanya natrium hidroksida, NaOH, atau kalium hidroksida,
KOH). Asam lemak bereaksi dengan basa untuk menghasilkan gliserol dan
garam (yang menjadi sabun).
1. Hidrolisis Garam
Melarutkan garam asam lemah atau basa dalam air adalah contoh dari
reaksi hidrolisis. Asam kuat juga dapat dihidrolisis. Misalnya,
melarutkan asam sulfat dalam air menghasilkan hidronium dan bisulfat.
2. Hidrolisis Gula
Hidrolisis gula memiliki nama sendiri: sakarifikasi. Sebagai contoh,
sukrosa gula dapat mengalami hidrolisis untuk memecah menjadi gula
komponennya: glukosa dan fruktosa.
3. Hidrolisis Asam basa
Hidrolisis yang dikatalisis oleh asam-basa adalah jenis lain dari reaksi hidrolisis. Contohnya adalah hidrolisis amida.
4. Hidrolisis Katalis
Dalam sistem biologis, hidrolisis cenderung dikatalisis oleh enzim.
Contoh yang baik adalah hidrolisis molekul energi adenosine
triphosphate, atau ATP. Hidrolisis terkatalisasi juga digunakan untuk
pencernaan protein, karbohidrat, dan lemak.
Reaksi hidrolisis terjadi ketika beberapa senyawa ionik, misalnya,
asam tertentu, basa, dan garam, larut dalam air; mereka terlibat dalam
proses yang sangat penting untuk kehidupan; mereka digunakan dalam
beberapa proses industri yang penting, seperti pembuatan sabun; dan
mereka memainkan peranan penting pada pelapukan batuan.
5. Hidrolisis Senyawa ionik
Senyawa ion dapat asam, basa atau garam, yang merupakan senyawa yang
dihasilkan dari reaksi asam dan basa. Mereka terdiri dari kation
bermuatan positif dan anion bermuatan negatif. Ketika mereka dilarutkan
dalam air, mereka akan terpecah menjadi kation dan anion. Anion asam
lemah, dan kation basa lemah, akan bereaksi dengan air sampai batas
tertentu, sehingga terjadi hidrolisis.
Dimana garam adalah produk dari asam kuat dan basa lemah, kation basa
akan terhidrolisis dalam air. Sebagai contoh, amonium klorida (NH4Cl) adalah garam basa lemah – amonia (NH3) – dan asam kuat – klorida (HCl). Ketika dilarutkan dalam air, masing-masing terbagi menjadi kation dan anion – NH4 + dan Cl–. Kation, bagaimanapun, akan bereaksi dengan air sampai batas tertentu dengan kehilangan ion hidrogen:
Contoh Hidrolisis Dalam Kehidupan Sehari-hari:
- Menambahkan air ke ester, senyawa yang digunakan dalam segala hal, mulai dari bahan peledak hingga lantai poliester dan parfum, menghasilkan ester yang berubah menjadi asam karboksilat dan alkohol karena proses hidrolisis.
- Natrium asetat adalah jenis garam. Ketika air ditambahkan ke natrium asetat, ikatan kimia terpecah, menyebabkannya terpisah menjadi ion natrium dan ion asetat. Kemudian ion asetat dalam air kemudian bergabung dengan atom hidrogen untuk membuat asam yang disebut asam asetat.
- Epoksida adalah senyawa kimia yang dapat digunakan untuk membuat epoxies (misalnya, perekat dan berbagai jenis resin). Ketika hidrolisis diterapkan pada senyawa ini, ikatan kimia melemah untuk menghasilkan diol, senyawa yang mengandung dua gugus hidroksil. Di antara diol yang paling umum di alam adalah gula dan selulosa.
- Amida adalah jenis senyawa tertentu yang, ketika hidrolisis diterapkan, akan terurai menjadi asam karboksilat (sejenis asam yang memberi cuka bercitarasa asam masam) dan amina (seperti asam amino).
- Alkil halida adalah senyawa kimia yang sering digunakan dalam refrigeran sebagai CFC (klorofluorokarbon). Ketika air ditambahkan ke alkil halida, bahan kimia tersebut kemudian dikonversi ke jenis alkohol, yang umumnya lebih aman bagi lingkungan.
- Sukrosa adalah disakarida yang juga dikenal sebagai gula meja. Hidrolisis senyawa ini menghasilkan dua gula monosakarida terpisah yang dikenal sebagai glukosa dan fruktosa. Gula ini digunakan dalam berbagai aplikasi, secara luas di industri makanan.
- Hidrolisis selulosa, senyawa organik yang digunakan untuk membuat segala macam hal dari kertas hingga biofuel, menghasilkan pemisahan ikatan kimia antara selobiosa dan selulase. Selobiosa selanjutnya dapat dihidrolisis lebih lanjut untuk menghasilkan glukosa.
- Hidrolisis karbamat, yang banyak digunakan oleh produsen untuk membuat produk seperti poliuretan dan jenis insektisida tertentu, menghasilkan alkohol dan amina (seperti disebutkan di atas).
- Proses hidrolisis, bila diterapkan pada senyawa kimia nitril, akan menghasilkan penciptaan asam karboksilat dan amonia.
- Hidrolisis dapat menghasilkan sintesis bahan kimia bermanfaat. Sulfonilurea dan ester oganofosfat dapat dihidrolisis menjadi beberapa jenis pembunuh serangga dan pestisida.
- Trigliserida terdiri dari eter dan beberapa jenis asam lemak. Ini adalah bahan utama, misalnya, dalam minyak babi dan minyak sayur. Ketika hidrolisis diterapkan pada trigliserida, ia terurai menjadi gliserol dan asam lemak.
- Pencernaan makanan adalah contoh hidrolisis, karena air membantu memecah senyawa yang telah dimakan.
- Sabun adalah salah satu produk yang diciptakan oleh hidrolisis. Ketika trigliserida atau lemak dihidrolisis, gliserin diproduksi serta asam lemak. Gliserin kemudian bereaksi dengan asam lemak tersebut untuk mengubahnya menjadi jenis garam tertentu yang biasa dikenal sebagai sabun.
Contoh Soal Hidrolisis Garam dan Pembahasan
Tentukan pH larutan garam berikut dalam air:a. NaOCl 0,3 M
b. C6H5NH3Cl 0,2 M
c. NH4F 0,1 M
Ka(HOCl) = 2,9 × 10−8; Ka(HF) = 6,6 × 10−4; Kb(C6H5NH2) = 7,4 × 10−10; Kb(NH3) = 1,8 × 10−5
Jawab:a. Garam NaOCl termasuk garam dari asam lemah (HOCl) dan basa kuat (NaOH), sehingga kation Na+ tidak terhidrolisis sedangkan anion OCl− akan terhidrolisis menghasilkan larutan bersifat basa (pH > 7).
b. Garam C6H5NH3Cl termasuk garam dari asam kuat (HCl) dan basa lemah (C6H5NH2), sehingga anion Cl− tidak terhidrolisis sedangkan kation C6H5NH3+ akan terhidrolisis menghasilkan larutan bersifat asam (pH < 7).
c. Garam NH4F termasuk garam dari asam lemah (HF) dan basa lemah (NH3), sehingga kation NH4+ dan anion F− keduanya terhidrolisis. Oleh karena Ka(HF) (6,6 × 10−4) > Kb(NH3) (1,8 × 10−5), larutan garam akan bersifat asam (pH < 7).
1. Contoh Hidrolisis Anion
CH3COONa(aq) → CH3COO–(aq) + Na+ (aq)
CH3COO– + H2O ↔ CH3COOH + OH–
Na+ + H2O → tidak terjadi reaksi
Dari contoh ini diterangkan jika CH3COO akan bertindak
sebagai anion asam lemah terhidrolisis yang kemudian membentuk OH- pada saat
direaksikan dengan molekul air atau H20. Sementara Na+ bertindak sebagai kation
dari basa kuat yang tidak terhidrolisis pada saat direaksikan dengan molekul
air.Kesimpulannya adalah garam dengan komponen pembentuk asam
lemah dan juga basa kuat, jika direaksikan dengan air maka akan terhidrolisis
sebagian dan kemudian menghasilkan ion yang bersifat basa.
2. Contoh Hidrolisis Kation
NH4Cl → NH4+ + Cl–
NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+
Cl– + H2O → ada reaksi
Dari contoh di atas, NH4+ yang bertindak sebagai basa lemah
akan terhidrolisis dan kemudian menghasilkan ion yang memiliki sifat asam yaitu
H+. Sementara Cl- yang sebagai anion asam kuat tidak akan terhidrolisis.
3. Contoh Kation dan Anion Terhidrolisis
CH3COONH4 → CH3COO– + NH4+
CH3COO– + H2O ↔ CH3COOH + OH–
NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+
Dari contoh di atas, kedua komponen penyusun garam CH3COO– yakni anion dari asam lemah dan juga NH4+ yakni kation
dari basa lemah dapat terhidrolisis yang sempurna dan masing masing berurutan
serta menghasilkan ion yang bersifat basa [OH-] serta ion bersifat asam [H+].
Baca Juga: Pengertian Penyerbukan Pada Tumbuhan Dan Bunga Beserta Macam - Macam Penyerbukan Beserta Contoh Lengkap
Penelusuran yang terkait dengan Hidrolisis
- hidrolisis garam adalah
- macam-macam hidrolisis
- hidrolisis sempurna
- hidrolisis parsial
- contoh hidrolisis total
- reaksi hidrolisis
- konsep hidrolisis garam
- tujuan hidrolisis